Para Pemuja Demokrasi Mari Bertaubat!

sistem-dan-pejuang-demokrasi-memang-sampahSeruan bertaubat adalah seruan yang mulia, Insya Allah. Dan seruan ini khusus ditujukan kepada kaum muslim yang ikhlas dan tulus menginginkan perubahan negeri ini tetapi masih bergelut di atas jalan demokrasi. Jika kita sudi membuka mata dan hati kita lebar-lebar dan mau dengan tulus mengkaji demokrasi dari sudut pandang Qur’an dan Sunnah dan kaidah berpikir islami, pasti akan kita temukan bahwa demokrasi amat bertentangan dengan Islam. Sehingga hukumnya haram. Kaum muslim sudah sepatutnya keluar dari hiruk-pikuk demokrasi. Jangan lagi melibatkan diri di dalam aktifitas demokrasi.

Proses-proses demokrasi hanya akan menghasilkan pemerintahan kufur karena tidak akan sudi menerapkan syariat Islam. Sekaligus hanya akan menghasilkan pemerintahan yang menyengsarakan rakyat dan lebih mengabdi kepada negara kapitalis penjajah. Berkaitan dengan hal ini Rasulullah Saaw. pernah bersabda kepada Ka’ab bin ‘Ujrah di dalam hadis sahih yang dikeluarkan oleh al Hakim di Mustadrak ‘ala ash-Shahihayn: “Semoga Allah menjagamu ya Ka’ab bin ‘Ujrah dari Imarah as-Sufaha. Ka’ab berkata ‘apakah imarah as-Sufaha itu?’ Rasul bersabda, ‘para pemimpin yang ada sesudahku. Mereka tidak mengambil petunjukku dan tidak berjalan dengan sunnahku. Siapa saja yang membenarkan kebohongannya dan membenarkan kezalimannya, maka mereka itu bukan golonganku dan aku bukan dari golongan mereka, dan mereka tidak akan mengikutiku menikmati telaga (surga). Dan siapa yang tidak membenarkan kebohongannya, dan tidak membenarkan kezalimannya, maka mereka itu bagian dari golonganku dan aku bagian dari mereka, dan mereka akan mengikutiku menikmati telaga.’”

Pemerintahan kita sekarang dan banyak lagi pemerintahan di negeri-negeri muslim yang lain jelas adalah Imarah as-Sufaha seperti yang disebut Rasul Saaw. Mereka tidak mau berhukum kepada aturan Allah dan tidak mau berjalan di atas sunnah RasulNya. Mereka malah lebih memilih demokrasi. Jika merapat kepada mereka, Rasul tidak akan mau dekat-dekat dengan kita, na’uzubillah. Tinggalkan saja demokrasi, beralihlah kepada perjuangan dakwah untuk menerapkan syariat Islam dalam naungan Khilafah Islamiyah. (follow @sayfmuhammadisa)