Talk About Jahiliyyah

Ilustrasi klasik tentang Ka'bah.
Ilustrasi klasik tentang Ka’bah.

Zaman yang satu ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita semua, Zaman Jahiliyyah. Anak kecil juga tahu, bahwa Zaman Jahiliyah adalah zaman ketika Islam belum diturunkan dan Rasulullah Muhammad shalallahu’alaihi wasallam belum diutus. Para sejarawan menjelaskan bahwa pada periode ini terjadi apa yang disebut sebagai periode fatrah, yakni periode kekosongan kenabian. Orang-orang menjalani kehidupannya tanpa arah dan tanpa petunjuk. Kebanyakan mereka tersesat dan hidup dengan seenak udelnya sendiri. Sisanya membuat-buat aturan dan sistem berdasarkan hawa nafsu. Ada juga yang masih berpegang pada syariat nabi-nabi terdahulu yang tentu saja sudah tidak murni lagi.

Periode kelam ini disebut “Zaman Jahiliyyah” bukan dikarang-karang oleh para sejarawan, tetapi memang Alquran sendiri yang menamai periode tadi sebagai Zaman Jahiliyyah. Dengan kata lain, ketika orang-orang pada suatu zaman menjalani hidup dengan tidak dipandu oleh syariat dan wahyu dari Allah, saat itulah mereka memasuki Zaman Jahiliyyah. Mari sedikit kita bahas tentang apa yang disampaikan Alquran tentang Zaman Jahiliyyah.

Continue reading Talk About Jahiliyyah

Menengok Sejarah Perang Sabil Aceh [The Ladies of War]

Cut Nyak Dien, duduk di tengah sambil menangis.
Cut Nyak Dien, duduk di tengah sambil menangis.

Beberapa waktu yang lalu saya cukup dibuat terkejut dengan beredarnya video mesum seorang vokalis band terkenal yang melibatkan dua orang perempuan cantik. Salah satu perempuan cantik yang saya maksud berasal dari Aceh, saya tahu dia berasal dari Aceh karena ada ‘cut’ di depan namanya (walaupun lahir di Jakarta dia masih keturunan Aceh). Saya jadi ingat salah satu adegan di dalam film lama berjudul Tjoet Nja’ Dhien yang dibintangi Christine Hakim. Dalam adegan itu, Cut Nyak Dhien sedang berhadap-hadapan dengan Teuku Leubeh (seorang pengkhianat), dengan ekspresi wajah dingin dan rencong di tangan, Cut Nyak Dhien menikam Teuku Leubeh sambil berserapah, “Bikin malu kaum.” Mungkin kalau Cut Nyak Dhien masih hidup, beliau juga akan mengatakan hal yang sama kepada ‘cut’ yang ada di dalam video mesum itu, sebab kelakuannya hanya membikin malu kaum.

Continue reading Menengok Sejarah Perang Sabil Aceh [The Ladies of War]