Logika LGBT


Bendera Pelangi, simbol LGBT dunia.

Memang sangat aneh kaum LGBT itu. Kecenderungan mereka untuk menyukai sesama jenis (secara seksual) memang tidaklah masuk akal. Bagaimana mungkin ada orang yang ‘mencintai’ sesama jenisnya dan meninggalkan lawan jenisnya? Ini benar-benar di luar logika. Tetapi seperti itulah yang terjadi saat ini, kaum Nabi Luth yang sekarang bertransformasi menjadi kaum LGBT wara-wiri meminta pengakuan dan legitimasi. Dengan menggunakan Hak Asasi Manusia dan wacana kebebasan sebagai senjata ampuh, mereka menuntut agar tingkah laku mereka yang abnormal itu dimaklumi.

Orang-orang yang sekian lama terkenal sebagai pembela HAM dan liberalisme pun bersuara mendukung LGBT. Padahal tindakan ini malah makin menunjukkan kedangkalan intelektualitas mereka. Ulil Abshar Abdala, seorang tokoh JIL yang amat terkenal, berkicau tentang LGBT di akun twitternya @ulil, semuanya bernada dukungan.

Lesbian, gay, biseksual, dan transgender itu bukan ancaman, setidaknya begitulah kata Ulil dalam salah satu twit-nya. “LGBT bukan ancaman. Sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Dan spesies manusia tak pernah punah karena mereka.”

Spesies manusia memang tidak punah karena mereka, untung saja Allah swt segera bertindak dengan memusnahkan kaum gay pertama (kaum Nabi Luth) sampai habis dan tidak bersisa. Kalau saja mereka dibiarkan, mungkin saja terjadi fenomena abnormal ini akan tersebar dan membawa kerusakan yang meluas. Saat ini pekerjaan kaum Luth diulangi lagi, apakah kita menunggu azab yang dulu pernah terjadi?

Memang benar bahwa LGBT sudah ada ribuan tahun yang lalu, tetapi apakah kelakuan buruk mesti kita ikuti kembali? Apakah karena LGBT sudah ada sejak ribuan tahun lalu, lantas kita memakluminya hari ini? Fitrah makhluk hidup saja menolak keberadaan LGBT, apalagi kalau ia sampai berkembang dan dirayakan di mana-mana! Makhluk paling rendah saja tertarik secara seksual dengan lawan jenisnya, bukan sesama jenisnya. Yang ada, mereka akan bertarung jika bertemu dengan makhluk sesama jenisnya, bukan saling mencintai. LGBT memang absurd.[]

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.